Apa Perhitungan Semua Risiko dan Premi Asuransi Mobil TLO?
Ditulis pada: September 17, 2019
Setiap asuransi mobil dapat memiliki berbagai polis.
Secara umum, cara menghitung TLO dan premi asuransi mobil All Risk didasarkan pada tarif asuransi dikalikan dengan harga mobil.
Tarif seperti yang disajikan dalam tabel di atas tidak sama untuk setiap wilayah dan kategori.
Lalu, berapa tarif premi saat ini dan bagaimana cara menghitungnya?
Misalnya, Anda memiliki varian Toyota Avanza 1.3 GM / T senilai Rp206 juta.
Karena Anda memiliki KTP DKI Jakarta, tentunya jika Anda mengambil asuransi TLO, mobil Anda akan dimasukkan dalam Wilayah 2 dengan tingkat asuransi kategori 3 0,38% -0,42%.
Biaya premium yang harus Anda bayar adalah:
0.38% x Rp. 206.000.000 = Rp. 782.800
Sementara itu, jika Anda mengambil asuransi All Risk dengan tingkat asuransi kategori 3 2.08% - 2.29%, premi yang harus dibayarkan adalah:
2.08% x Rp. 206.000.000 = Rp. 4.284.800
Jumlah premi asuransi TLO atau All Risk di atas masih akan ditambahkan dengan biaya administrasi, biaya polis, bea materai, dan biaya lainnya.
Berdasarkan perhitungan di atas, premi asuransi All Risk lebih besar dari TLO.
Anda perlu menyediakan lebih banyak dana jika Anda ingin mendapatkan polis asuransi mobil All Risk.
Perbedaan harga sejauh ini dapat membuat calon pembeli polis asuransi kebingungan.
Ingin murah, tetapi siapa yang akan membayar jika ada kerusakan kecil?
Ingin yang mahal, tetapi bagaimana jika uang asuransi akan hangus?
Premi asuransi hanya dibayarkan sekali, tetapi perlindungan asuransi hanya berlaku selama satu tahun.
Dapatkah Semua Risiko dan Kebijakan Asuransi TLO digabungkan?
Tidak perlu bingung. Anda dapat melakukan kombinasi TLO dan All Risk.
Misalnya, jika mobil yang ingin Anda asuransikan baru saja keluar dari ruang pamer atau mungkin Anda kredit mobil bekas, tidak ada salahnya untuk membeli polis All-Risk-asuransi-di tahun pertama & kedua.
Setelah itu, mobil dapat diasuransikan dengan membeli polis asuransi TLO pada tahun ketiga dan seterusnya. Beban keuangan dibandingkan dengan risiko kerusakan merupakan pertimbangan penting.
Mobil baru tentu akan membutuhkan biaya yang relatif lebih tinggi walaupun kerusakan yang terjadi hanya kerusakan kecil.
Ketika usia mobil bertambah, tidak ada salahnya beralih ke Total Kehilangan Saja.
Baca juga: Mengapa Asuransi Mobil itu Sangat Penting?