Skip to main content

Puisi Ramadhan 2020 All Halaman

Puisi Ramadhan 2020 All Halaman by bepala

Kumpulan Puisi Bulan Ramadhan Lengkap

Puisi Ramadhan 1 Indahnya Berbagi

Setiap hari kujalani
Ku jalani dengan menahan dahaga ini
Haus tak terpungkiri
kan terbalas kelak diakhirat nanti

Bulan yang indah ini
Kita sambut dengan suka hati
Warna-warni kebaikan nan berbagi
Untuk berbuka dibulan suci
Limpahan rahmat ilahi
Bagi kaum yang senang berbagi
Tak dinilai berapa banyak saudara berikan ini
Syurga Allah kelak kian menanti

Puisi Ramadhan 2 RAMADHAN YANG INDAH

Mungkin kita tidak tahu
kapan kita mati dan hidup
mungkinkah kita bisa
berpuasa di saat bulan Ramadhan ini.
Kita sebagai manusia
adalah makhluk Allah SWT
yang sempurna yang punya
akal pikiran yang jernih.

Jangan engkau tidak berpuasa
hanya karena tidak kuat
menahan hawa nafsu
yang berdatangan.
Saat kita melakukan dosa
dan kesalahan yang sudah
kita perbuat setiap kita melangkah
dan berjalan.

Dan Sholatlah
dosa kita bisa hilang sedikit
demi sedikit walaupun
dosa yang kita perbuat banyak.
Marilah kita berpuasa di bulan
Ramadhan yang indah ini
dan bertaubatlah nyawa kita
diambil oleh Allah SWT.

Puisi Ramadhan 3 Jangan Jadikan Ramadhan ini Terakhir

Ramadhanku memang tak seindah tahun kemarin
disebabkan hadirnya Corona diantara kita..
Ramadhanku memang tak seindah tahun kemarin
disebabkan hadirnya kekhawatiran manusia.

Aku tak ingin, ini adalah Ramadhan terakhir
Bagiku dan semua ummat
Aku tak ingin, ini adalah Ramadhan terakhir
yang menyisakan kepedihan mendalam.

Ya Allah..
Jangan jadikan Ramadhan ini terakhir
Kami masih ingin mengemis pahala
mengharapkan ampunan dan Ridho dari-Mu

Ya Rabbi…
Izinkan kami bersua di Ramadhan berikutnya
Izinkan kami mendekatkan diri pada-Mu
Izinkan kami mengemis pahala pada-Mu Ya Rabb..
Jangan jadikan Ramadhan ini sebagai terakhir kalinya..
Aku memohon hanya pada-Mu Ya Illahi..

Puisi Ramadhan 4 Ramadhanu Tajalla 2020

Dua ribu dua puluh
Dunia kembali digemparkan
Ramadhanu tajalla
Menetralkan arus yang menggempar
Berbaur padu doa dan dzikir nan menggema
Dunia merasa sedikit lega
Pesan kebaikan dari ramadhan tercium wangi

Ramadhanu tajalla
Bibir-bibir basah melantunkan istighfar dan lii khomsatun
Sempat melalaikan tamu agubg dunia

Ramadhanu tajalla
Dua ribu dua puluh menyiratkan dosa
Melayat jiwa nan terpapar
Di rumah saja terus disuakan
Semua terasa asing tanpa penghuni

Ramadhanu tajalla
Menegaskan di rumah saja
Pesan kebaikan terlontar
Raih ambisi di kala sesak
Saling membahu menetralkan dunia

Ramadhanu tajalla
Ibadah di rumah semakin giat
Membinasakan semburan dosa
Melunakkan keganasan alam

Puisi Ramadhan 5 Keberkahan Ramadhan

Tatkala hilal berkata
Ramadhan telah tiba
Nikmat nian terasa
Ingin sekali ku raih taqwa

Puisi Ramadhan 6 Bulan Ramadhan yang penuh keberkahan

Ampunan Allah telah dibukakan
Rahmat Allah telah diturunkan
Kebaikan kini bertebaran
Syetan-syetan telah ditahan
Kebaikan dilipatgandakan
Malam-malam dihidupkan
Satu sama lain berlomba dalam kebaikan

Lantunan-lantunan ayat suci
Berkumandang di bulan yang diberkahi
Berlomba-lomba bagi setiap muslim sejati
Demi ridho Sang Ilahi
Ramadhan yang diberkahi
Kedatanganmu dirindui
Kepergianmu ditangisi

Semoga, kita dapat bertemu kembali

Puisi Ramadhan 7 Berkah Ramadhan

Meiku tiba menggantikan april yang kelam
Mengubah hari menjadi bulan
Mengubah duka menjadi suka
Beriringan mengharap ridla sang kuasa
Ramadhan datang kembali

Hangatkan hati getarkan jiwa
Mengobarkan api semangat membara
Menebar berkah di ujung doa
Ramadhan kembali menyapa
Obati emosi yang kerap meraja
Menebar aroma wangi kasturi

Menjadi penggugur dosa
Ramadhan datang lagi
Membawa berita agar mampu bernostalgia
Membagi banyak cinta
Pada hati yang tulus mencinta

Puisi Ramadhan 8 Ramadhan adalah Hijabku

Penulis : Zulva Fuanni
Ku torehkan sebuah kata, tentang Ramadhan-Ku yang datang menyapa, meronta hati jiwa dan raga, mengalun indah seruan takbir menggema. Ku intip bulan penuh cahaya, Ramadhanku… aku bersua. Gemuruh suara tarbiyah terdengar dari mulut ke mulut, tangisan tiada cukup air mata. Aku sebagai hamba, mengurai tangis dari balik hati yang tragis.

Ramadhan ku, Ku agungkan namamu di hadapan Illahi Rabbi, ku pinta doa dan aku merasa gemetar hati, ku takut aku tersunditi untuk memperbaiki diri. Ramadhanku, rangkul aku, ku tahu semua yang kulakukan dimasa lalu adalah kesilapan yang tak dapat ku kubur secara dalam. Ku tau aku adalah seorang hamba yang sering terpedaya, lalai dengan perintah-Nya, berjibaku dalam gelimangan dosa, Aku.. begitu pandai memainkan maksiat murka-Mu.
Ya Gaffar… Ramadhan tiba, gemaan suara tarawih melengkingkan seruan untuk-Mu. Aku sendu merindu.. keadaan yang nyaman bersemanyam dihati, jajanan takjil yang laku terbeli, dan hati tenang tak merasa hancur diri.

Ya Gaffar… pena telah diangkat dan kertas telah mengering, Aku merindu-Mu, aku merindu-Mu, Aku merindu-Mu Ya Allah… Terimakasih engkau telah menegurku dalam tiap bait kesalahan, dalam tiap peluh rintih kesakitan. Terimakasih engkau telah menegurku tak sampai pada istidraj-Mu.
Ramadhan ku… Sudah Ramadhan keberapakah ini? Sudah ku lewati berapa tahunkah ini? Sudah berapa lama aku hidup dalam kebringasan orang, kendali orang, sudah berapa lama aku hidup dalam bayang-bayang kesalahan?

Ya Syahru Ramadhan… Sambut aku dalam bulan suci-Mu.Ya allah… Jangan biarkan tekadku yang teguh menjadi luruh. Jangan engkau timpakan murka-Mu di bumi sujudku. Sudah cukup Ya Allah, Maafkanlah aku, jangan kau hempaskan lagi jari murka-Mu. Izinkan aku menyambut Ramadhan-Ku.
Semogaku Ya allah, Ramadhan-Ku datang dengan gembira, tersenyum bahagia dengan suka cita. Biarkan Ramadhan tersenyum tanpa berkabung.
Ya Allah… akhirnya aku tau bagaimana engkau sangat merindu, engkau pencemburu, engkau tak mau satu pun hamba-Mu berpaling dengan semu. Ya Rabbi, Ramadhan mengukir kisah hidupku dengan tinta keberkahan, kebaikan berperan mengucap syukur atas nikmat yang engkau berikan.
Ya Syahru Ramadhan.. Ku intip bulan dalam sajak ucapan… ‘Bulan… bolehkan aku menangis?’

Puisi Ramadhan 9 Senandung Ramadan

TANGIS DALAM SENANDUNG TAKBIR RAMADHAN
By : Reny Afriera
Hari demi hari berlalu,bulan demi bulan telah terlewati
Kini… tak terasa kita sudah hampir sampai di awal bulan yang sangat kita dambakan
Bulan yang selalu kita rindukan pada setiap jejak kehadirannya..
Bulan Penuh Berkah, Bulan pengampunan..

Bulan suci Ramadhan..
Ketika hadirmu datang, semua orang merasa sangat bahagia
Begitu banyak keistimewaan yang Engkau hadirkan..
Sehingga membuat setiap orang datang berbondong-bondong menyambut keistimewaanmu
Untuk mensucikan diri dari lautan dosa
Dan mengharap pintu ampunan dalam setiap sujud dan doa
Sungguh indah kehadiranmu wahai ramadhanku..

Lantunan ayat-ayat suci al-quran sangat merdu berkumandang..
Menggetarkan seluruh jiwa, membuat hati menangis didalam kalbu..
Indahnya gemuruh takbir, membuat air mata tak terasa berderai hebat dipipiku..

Rabbi..
Aku adalah hambaMu yang berlumuran dosa..
Yang teramat ingin merayu di pangkuanMu, meminta belas kasihMu..
Mengharap ridho dan ampunanMu..
Agar Engkau dapat memberikan hambaMu ini peluang..
Peluang untuk dapat menikmati setiap tetes kehangatan dibulan suci ini…

Rabbi..
Masih pantaskah aku mendapat pintu taubatMu dibulan suci ramadhan ini?
Masih pantaskah aku merayuMu dengan pikulan dosa yang begitu banyak?
Masih pantaskah aku mengagungkan namaMu dibulan yang rahmat illahi ini?
Hambamu ini hanya takut Rabbi, takut tidak dapat berkumpul untuk merasakan bulan penuh rahmat ini lagi..
Aku tau Engkau Maha Pengasih, Maha Penyayang..
Pintu ampunanMu begitu luas terbuka lebar..
Hanya pengharapan ridhoMu yang dapat menjadi penyelamat untukku..
Marhaban Ya Ramadhan..

Puisi Ramadhan 10 Rucita Ramadhan Tersampaikan

Afsun baswara Ya Ramadhan
Janardana asa setiap insan
Gemerlap romansa membawa berjuta kebaikan
Arumimu sarayu memberi ketenangan
Ayat suci dilantunkan dan dihafalkan
Menggema sahdu diseluruh perkotaan sampai pedesaan
Para malaikat mencatat saban amal kebaikan

Dan setiap hamba mengharap balasan pahala dari Tuhan
Menahan lapar, haus dan terus bertahan
Menutup pintu keburukan agar tak masuk kelubang kemaksiatan
Sehari penuh berpuasa dengan keikhlasan
Lembayung tenggelam perlahan-lahan
Tibalah waktu berbuka bersama keluarga dan teman
Mengucap syukur dan mengharap ampunan

Puasa kita diterima Tuhan Yang Maha Penyayang
Terdayuh mulai kami rasakan
Tika kau pergi untuk meninggalkan
Membekas tandang denganmu Ya Ramadhan
Jeremba kebaikan dengan ketulusan